QS 42 : 36
"Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu
adalah keni'matan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih
baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada
Tuhan mereka, mereka bertawakkal."
Apa yang kita rasakan sekarang adalah kenikmatan duniawi, sebuah kenikmatan berbatas waktu, hingga nyawa ini meregang kemudian meninggalkan jasad kita di dunia, kenikmatan itu hilang. Namun, bagi orang orang yang beriman dan bertauhid pada Allah SWT, bertawakal untuk mempersiapkan kehidupan akhirat selain kehidupan dunia, Allah menjanjikan kenikmatan yang lebih baik dan kekal.
QS 36 : 45
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Takutlah
kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu
mendapat rahmat", (niscaya mereka berpaling)."
Jika kita tidak membedah isi Al-Qur'an, sulit kiranya kita mendapatkan rahmat. Orang yang berpaling dan meremehkan ancaman siksa akan keras hatinya dan semakin jauh dari rahmat Allah SWT.
QS 43:44
"Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar
adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan
diminta pertanggungan jawab."
Al Qur'an adalah kemuliaan besar bagi kita, jika ingin memuliakan diri, maka muliakanlah Al Qur'an dengan mempelajarinya. Kelak kita akan mempertanggungjawabkan sikap dan perlakuan kita terhadap isi Al Qur'an.
QS 6:104
"Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu),
maka (manfa'atnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak
melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku
(Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu)."
Allahlah yang memelihara kita, Allah memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas dan nyata yaitu Al Qur'an, maka siapa yang mengetahui dan mengamalkannya akan mendapatkan manfaat yang sungguh luar biasa, sebaliknya siapa yang menutup mata akan petunjuk, menuruti hawa nafsu, bermalas-malasan amalan, maka kemudharatanlah yang akan diterimanya.
QS 18:29
"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan
barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami
telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan
diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan
muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling
jelek."
Semua kebenaran yang tertuang di dalam Al Qur'an adalah dari Maha Pencipta, Allah SWT. Manusia dibebaskan memilih, untuk beriman atau kafir.
QS 6 : 153
"Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah
jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti
jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa."
Islam dengan Al Qur'an sebagai petunjuk, pedoman, adalah jalan yang lurus. Sesuai do'a kita saat shalat, "tunjukkanlah kami jalan yang lurus", maka inilah jalan yang lurus yang harus diikuti. Dan jangan mengikuti jalan jalan lain karena itu akam menyelewengkan, membelokkan kita dari jalan yang lurus, hingga tersesat dari jalan yang benar.