Rabu, 01 Mei 2013

KOMITMEN DIRI

Adalah cerita dua orang lelaki baru lulus kuliah, mereka masih bimbang dengan langkah yang akan mereka tentukan, istilah A terlepas Z tak sampai pas sekali menggambarkan keadaan diri mereka. Akhirnya, mereka berdua menerima panggilan tes di sebuah group perusahaan besar. Mereka mendapatkan kesempatan di anak perusahaan pergudangan.
Setelah melalui tes psikotes keduanya akan diwawancara oleh calon atasan mereka, pastinya ini menjadi saat yang menegangkan untuk keduanya. Pemuda A mendapatkan kesempatan pertama wawancara,
"Selamat siang Pak!" sapa pemuda A
"Selamat siang, silakan duduk"
Obrolan berlanjut dan tampak diselingi canda tawa, tidak terasa ada beberapa pertanyaan mendalam yang diajukan calon atasannya. Yang menarik adalah, ada sesi akhir yang terlihat serius, ketika calon atasan pemuda A bertanya, "Apa Anda sanggup bekerja monoton? apa Anda sanggup terkena peraturan shift?"
Pemuda A menjawab dengan tegas, "Sanggup Pak, saya akan membuktikan bahwa saya bekerja dengan baik dan memberikan komitmen yang tinggi untuk perusahaan"
Kemudian beberapa saat kemudian sesi wawancara pemuda A selesai ditandai dengan jabat tangan dan terlihat pemuda A mohon diri.
Giliran pemuda B yang akan menghadap calon atasannya,
"Selamat siang Pak!"
"Ya..Selamat siang, silakan perkenalkan diri Anda"
Pemuda B menunjukkan antusiasnya dan terlihat begitu pintar dalam komunikasi
"Saya memiliki pengalaman di pergudangan Pak, jadi saya pastikan saya sanggup bekerja di gudang yang terkesan monoton"
"hmmmm, tapi ada shift juga loh?!"
"Saya siap Pak" pemuda tadi menegaskan. "Saya akan berusaha sebaik mungkin".
"Jika Anda lulus, kapan Anda siap bekerja?" tanya calon atasannya
"Saya siap bekerja segera" jawab pemuda B 

Dua minggu kemudian kedua pemuda tersebut mendapatkan penawaran akhir dari perusahaan tersebut, dua duanya segera menandatangani kontrak kerja. Pemuda A lebih dulu masuk ke perusahaan tersebut, sementara pemuda B meminta waktu lebih lama untuk masuk ke perusahaan dengan alasan mempersiapkan diri terlebih dahulu. Sebulan kemudian pemuda B baru bergabung dengan pemuda A di perusahaan tersebut.
(bersambung)

Rabu, 10 April 2013

PETUNJUK HIDUP


QS 42 : 36


"Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah keni'matan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal."

Apa yang kita rasakan sekarang adalah kenikmatan duniawi, sebuah kenikmatan berbatas waktu, hingga nyawa ini meregang kemudian meninggalkan jasad kita di dunia, kenikmatan itu hilang. Namun, bagi orang orang yang beriman dan bertauhid pada Allah SWT, bertawakal untuk mempersiapkan kehidupan akhirat selain kehidupan dunia, Allah menjanjikan kenikmatan yang lebih baik dan kekal.



QS 36 : 45


"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Takutlah kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat", (niscaya mereka berpaling)."

Jika kita tidak membedah isi Al-Qur'an, sulit kiranya kita mendapatkan rahmat. Orang yang berpaling dan meremehkan ancaman siksa akan keras hatinya dan semakin jauh dari rahmat Allah SWT.





QS 43:44


"Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab."

Al Qur'an adalah kemuliaan besar bagi kita, jika ingin memuliakan diri, maka muliakanlah Al Qur'an dengan mempelajarinya. Kelak kita akan mempertanggungjawabkan sikap dan perlakuan kita terhadap isi Al Qur'an.



QS 6:104


"Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfa'atnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu)."

Allahlah yang memelihara kita, Allah memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas dan nyata yaitu Al Qur'an, maka siapa yang mengetahui dan mengamalkannya akan mendapatkan manfaat yang sungguh luar biasa, sebaliknya siapa yang menutup mata akan petunjuk, menuruti hawa nafsu, bermalas-malasan amalan, maka kemudharatanlah yang akan diterimanya.



QS 18:29


"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek."

Semua kebenaran yang tertuang di dalam Al Qur'an adalah dari Maha Pencipta, Allah SWT. Manusia dibebaskan memilih, untuk beriman atau kafir. 


QS 6 : 153


"Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa."

Islam dengan Al Qur'an sebagai petunjuk, pedoman, adalah jalan yang lurus. Sesuai do'a kita saat shalat, "tunjukkanlah kami jalan yang lurus", maka inilah jalan yang lurus yang harus diikuti. Dan jangan mengikuti jalan jalan lain karena itu akam menyelewengkan, membelokkan kita dari jalan yang lurus, hingga tersesat dari jalan yang benar.

Minggu, 07 April 2013

UJIAN DALAM HIDUP



وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

[Dan sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.]
[And We will most certainly try you with somewhat of fear and hunger and loss of property and lives and fruits; and give good news to the patient.]

Pastinya kita pernah  merasakan sedikit ketakutan, ini adalah hal yang sudah digariskan Allah SWT, agar kita belajar bersabar, berlatih berani dan lebih menundukkan diri bahwa ada langit di atas langit.

Begitu juga dengan rasa lapar, itu adalah sebuah ujian untuk kita agar lebih rajin berusaha menjemput rezeki berupa makanan, berusaha bersabar atas dorongan nafsu jasmaniah, dan menundukkan diri bahwa kita harus berbagi dengan saudara-saudara lain yang lebih kurang mampu dari kita.

Merasa kekurangan harta, tidak pernah cukup dan merasa kurang terus adalah sebuah ujian dari Allah SWT agar kita lebih bersyukur, bersabar dan lebih giat mencari harta di dunia serta bekal untuk akhirat.

Siapakah yang bisa menundukkannya?
Orang-orang bersabarlah yang akan mendapatkan kabar gembira, tentu saja sabar dalam arti sebenarnya, yakni memasrahkan segala urusan dan keputusan pada Allah SWT setelah kita berusaha semaksimal mungkin menghadapi berbagai tantangan dan ujian dari-Nya.

Senin, 01 April 2013

MANUSIA YANG MENGHITUNG REZEKI TANPA MENGHITUNG APA YANG DIA BERI


"Sial, kenaikan gaji gw cuma segini? Gak sesuai harapan gw!" 

Pasti pernahkan denger orang yg berkata seperti itu saat kenaikan gaji di perusahaan Anda? Kadang terdengar jengkel buat kita konsumsi perkataan seperti itu, apalagi kalau sebenernya kita senasib dengannya, kadang rasa syukur yang sudah kita ucapkan terganggu oleh aura negatif kalimat songong itu.

Tapi..ya apa mau dikata, teruslah bersyukur tidak mengecewakan diri sendiri. Cukup berterima kasih sama Allah SWT atas approval kenaikan gaji yg kita terima.
Balik ke perasaan dan perkataan negatif tadi, orang yang mengucapkan kalimat kecewa tersebut, sekiranya telah menyakiti hatinya sendiri dan memicu penyakit baru karena iri dengki dan minim prestasi. Tidak percaya?

Kekecewaan yg diungkapkannya menyebabkan dia "terangsang" untuk mencari tahu rezeki orang, begitu ada orang yg lebih kecil kenaikannya dia akan senyum, setidaknya dalam hati.. bagaimana jika mengetahui bahwa ada orang yg naiknya melebihi dia? 

Tidak pandang bulu, dia akan merasa iri dan membandingkan kenaikannya bukan membandingkan apa perbedaan prestasi kedua nya. Akhirnya hatinya semakin sakit, fikirannya akan semakin sempit, prestasinya akan semakin turun. 
Awas..hati hati kl kualitas kerja semakin turun..artinya ekspektasi perusahaan terhadap kinerja anda semakin jauh gap nya. 

Apa yang harus dilakukan kita terhadap orang seperti ini? 
Diamlah, jika anda merasa tidak mampu berbuat apa apa, karena dengan diam mudah mudahan hatinya redup dari kekecewaan. 
Buatlah tertawa dengan isi cerita yang tidak berkaitan dengan kekecewaannya, berharap dengan keceriaan dan rasa persaudaraan hatinya sejuk tersiram emosi cinta. 
Atau tunjukkanlah bahwa Anda bersyukur atas apapun yang anda terima, siapa tau dia terinduksi untuk bersyukur juga. 

Nah, kalau anda menjadi seorang atasannya apa yang akan anda lakukan? 

Rabu, 27 Maret 2013

MENERIMA PEMBOHONG DALAM HIDUP

Hidup selalu diwarnai dengan berbagai pengalaman unik yang terkadang menggelitik hati untuk membuat kita tertawa, terkadang menusuk hati membuat kita "kebocoran" emosi. Kali ini saya akan mencoba share tentang pengalaman dalam menerima pembohong menjadi bagian perjalanan hidup saya.
Sudah lebih dari 10 kali saya dibohongi oleh seseorang yang sebenarnya memiliki potensi bagus, bahkan sangat bagus sekali. Namun, kebohongannya itu hanya sekali membuat saya merasa tertipu, kenapa? Karena saya bisa menerima kebohongannya menjadi bagian yang hadir dalam perjalanan hidup saya, dan begitu dia berbohong lagi saya sudah tidak merasa tertipu.
Saya termasuk orang yang selalu memberikan kesempatan pada pembohong memperbaiki kesalahannya, untuk tidak diulangi. Namun ketika diulang, saya menutup pintu kesempatan untuknya, tetapi pembohong tidak akan saya campakkan dalam kehidupan saya, apalagi pembohong dengan potensi tinggi, sekali dia sadar dan memperbaiki diri, sungguh akan menjadi teman yang hebat.
Lalu, bagaimana caranya supaya saya dapat menerima mereka? Langkah pertama adalah saya akan memberikan dan memunculkan ekspresi / sikap tidak menyukai bohong yang dilakukannya, dan si pembohong harus mengetahui bahwa saya mengetahui kebohongannya tapi tetap bisa menghormati pribadi si pembohong tersebut.
Kedua, saya selalu intropeksi diri, menyadari terkadang saya "berbohong" juga pada diri sendiri, misalnya menolak ajakan makan dengan memberikan alasan sudah kenyang, padahal perut sudah lapar, dan lain sebagainya. Saya akan menyadari bahwa bibit bohong ada dalam diri saya, dan saya akan mengenyahkan bibit-bibit tersebut. Jadi, orang yang berbohong  menjadi motivator saya untuk lebih memperbaiki diri.
Ketiga, saat pembohong sudah dua kali membohongi saya, maka sedikitkanlah kesempatan pembohong tersebut untuk menerima kepercayaan dari saya. Kuantitas kepercayaan ini boleh ditambahkan seiring dengan  perubahan sifat si pembohong tadi. Sulit memang mengukur perubahannya, namun ketika sudah terbiasa menerima orang dengan sifat-sifat tersebut, akan semakin terbaca pola perubahannya.
Saya tidak pernah menerapkan teori siapapun, namun ini terbukti pada diri saya, saya menjadi memiliki rentang toleransi yang luas untuk tidak meluapkan emosi saat menghadapi pembohong dari kelas teri sampai pembohong kelas kakap.

Selasa, 26 Maret 2013

NIAT BAIK + INTERAKSI BAIK

Teman, Sangat banyak rekan, keluarga, kenalan dan lainnya yang memiliki niat baik untuk orang-orang disekitarnya ataupun orang tertentu. Namun, ketika mereka melakukan niat baik tersebut, lingkungan/orang yang sebenarnya memperoleh keuntungan justru menolak niat baiknya. Tidak jarang kejadian ini menjadi perselisihan bahkan pengasingan.
Ada individu yang memiliki pemikiran/ide ataupun saran yang baik, namun frustasi karena setiap kali ia mengemukakan paparan pemikirannya lingkungan langsung menolak bahkan hingga dicemooh. Harapannya seketika hilang, karena apa yang diharapkan olehnya terhadap lingkungan tidak terjadi. Kasihan, namun ini justru satu pembelajaran untuknya. Saat berada dalam  kondisi tersebut, dia memiliki energi yang kuat untuk membongkar dirinya sendiri.
Jika kita dalam kondisi tersebut, sebaiknya mulai intropeksi diri dengan pertanyaan,  ada apa dengan kita? mengapa harus kita? bagaimana seharusnya? Kadang, niat baik kita terbungkus dengan pernyataan "ini yang benar", dan ternyata energi pernyataan itu menabrak beberapa bagian dari lingkungan dengan kerasnya. Wajar jika hasilnya lingkungan menjadi terpental, atau bahkan bisa memberikan reaksi balik yang momennya lebih besar sehingga merusak diri kita sendiri.
Jika kita lihat contoh, seorang Jokowi yang memiliki beberapa ide bagus, saat menggulirkan idenya dia terlihat tanpa beban, selain karena dia memiliki power sebagai seorang pemimpin provinsi. Coba Anda tanya diawal dia mencanangkan suatu ide, tanya apa saja tentang idenya itu, baik efektivitas, efisiensi dan lain sebagainya, jawabannya dapat dipastikan "kita lihat saja nanti". Artinya, Jokowi menyerahkan idenya kepada lingkungan dan lingkunganlah yang akan "memainkan"nya, dia hanya akan mengarahkan, mempromosikan dan memperlihatkan/menunjukkan positif nya ide tersebut. Hal ini yang membuat ide Jokowi mudah ditangkap oleh lingkungan, yap, adanya interaksi dan cara yang benar dalam menggulirkannya.
Jadi, sebelum mengutarakan ide, kita sebaiknya mengetahui cara yang mendekati ketepatan dan kesesuaian dengan lingkungan.
 

Senin, 25 Maret 2013

WEEKEND MINGGU KETIGA MARET 2013

Kali ini saya bercerita tentang perjalanan hidup saya di tanggal 24 Maret 2013. Sebuah cerita yang sangat menyadarkan saya bahwa indahnya hidup ini akan lebih berasa ketika kita berjalan bersama orang orang yang saling bersinergi.
Diawali pertemuan dengan teman-teman lama yang memiliki tempat tersendiri di hidup ini, di sebuah restoran sepi lantai 5 Blok M Square. Saya, Dani, Mahfud, dan Taufik berbagi cerita dan kisah masing-masing sambil menunggu seorang teman lagi, Dodi, yang saat itu datang terlambat karena ada kerabatnya yang meninggal. 
Ada puluhan cerita yang didengar saat itu, dan kami saling menimpali dengan senda gurau, layaknya anak kuliahan dulu. Rasa rindu akan masa lalu menyeruak dan terobati saat itu juga. Rasa persaudaraan diantara kami memang sangat erat dimulai saat kuliah dulu, saat kami ditakdirkan berada pada tempat kost sederhana yang sama.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, Taufik pamit untuk pulang ke Bogor, Mahfud kembali ke kantor urus proposal project yang belum terselesaikan, sementara Dani, saya dan Dodi memutuskan untuk melanjutkan obrolan di rumah Dani. 
Dalam obrolan lanjutan, Dodi memantik sebuah ide untuk membuat sebuah usaha gabungan yang berisikan kami berlima. "hmmm.. bagus dna ini suatu saat akan saya realisasikan" hati ini berujar. Mungkin belum saatnya dilaksanakan ide tersebut, hingga obrolan kami berpindah ke obrolan masa lalu.. hahaha banyak kejadian lucu yang kembali di ungkap.
Waktu sudah berganti dan tepat pukul 2 pagi saya pamit untuk istirahat dulu. Saya memacu motor sambil terus menetapkan hati untuk memulai rintisan usaha gabungan tahun depan bulan Juli. Sampai depan rumah, saat buka pagar, saya kunci hati saya untuk menyanggupi apa yang jadi obrolan antara saya dan hati selama perjalanan tadi.
Setelah menulis entry pada blog ini, saya segera akan mencari ide bisnis berdasarkan kompetensi dari kita masing masing untuk disinergikan menjadi sebuah ide usaha yang maknyus.. dan tepat tahun depan di bulan Juli, ide ini akan bertransformasi menjadi sebuah bentuk nyata.
Aamiin...